Pada post saya kali ini, saya akan
membahas mengenai 3 peringkat provinsi dengan PDRB tertinggi di Indonesia tahun
2009-2013 ini berdasarkan sumber-sumber yang saya dapatkan dari BPS (Badan PusatStatistik). Sebelum kita mengetahui peringkat provinsi dengan PDRB tertinggi,
alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu PDRB. Berikut ulasannya.
Pengertian
PDRB adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang
dihasilkan dari seluruh kegiatan pekonomian diseluruh daerah dalam tahun
tertentu atau perode tertentu dan biasanya satu tahun.
PDRB per kapita dapat digunakan
sebagai gambaran rata-rata pendapatan yang dihasilkan oleh setiap penduduk
selama satu tahun di suatu wilayah atau daerah. PDRB per kapita diperoleh dari
hasil pembagian antara PDRB dengan jumlah penduduk. PDRB dapat dihitung
berdasarkan harga berlaku dan harga konstan.
- PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan
nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun
tersebut.
- PDRB atas dasar harga konstan, yaitu nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun dasar yang telah ditentukan.
Metode penghitungan PDRB sendiri dapat dilakukan menggunakan 4 cara
pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan
Produksi
2. Pendekatan
Pengeluaran
3. Pendekatan
Pendapatan
4. Metode
Alokasi
Pada artikel ini, saya menggunakan
data statistik PDRB berdasarkan harga
konstan 2000. Perhitungan PDRB atas dasar harga konstan ini dapat digunakan
untuk mengukur perubahan volume produksi dan perkembangan produktivitas secara
nyata, sebab tidak ada lagi faktor pengaruh perubahan harga. Lain halnya dengan
PDRB yang disajikan atas dasar harga berlaku yang masih mengandung perubahan
harga barang dan jasa dari tahun ke tahun. PDRB atas dasar harga konstan juga
dapat dipakai sebagai indikator untuk menggambarkan perubahan tingkat
kemakmuran suatu daerah dari tahun ke tahun dan sebagai dasar perencanaan atau
proyeksi pembangunan pada masa mendatang.
Berdasarkan data yang saya dapat
dari website BPS mengenai "PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000, Menurut
Provinsi, 2000-2013", Provinsi DKI
Jakarta memiliki PDRB terbesar dibandingkan 32 provinsi lainnya di
Indonesia selama lima tahun berturut-turut sejak tahun 2009 hingga tahun
2013. Berikut ini adalah besarnya PDRB
Provinsi DKI Jakarta pada masing-masing tahun:
Tahun
|
PDRB (Milyar Rupiah)
|
2009
|
371.469,50
|
2010
|
395.622,44
|
2011
|
422.242,2
|
2012
|
449.805,42
|
2013
|
477.285,25
|
Sedangkan provinsi yang memiliki PDRB tertinggi kedua adalah Provinsi Jawa
Timur. Berikut ini adalah besarnya PDRB Provinsi Jawa Timur pada
masing-masing tahun:
Tahun
|
PDRB (Milyar Rupiah)
|
2009
|
320.861,12
|
2010
|
342.280,76
|
2011
|
366.983,28
|
2012
|
393.662,85
|
2013
|
419.428,45
|
Provinsi ketiga diduduki oleh Provinsi Jawa Barat dengan
PDRB masing-masing tahun adalah sebagai berikut:
Tahun
|
PDRB (Milyar Rupiah)
|
2009
|
303.405,25
|
2010
|
322.223,82
|
2011
|
343.193,56
|
2012
|
364.752,40
|
2013
|
386.838,84
|
Provinsi keempat dengan PDRB tertinggi dari tahun 2009-2013 adalah Provinsi Jawa Tengah dan di posisi kelima ditempati oleh Provinsi Kalimantan Timur. Menurut
sumber yang saya dapatkan, kelima provinsi ini menempati urutan 5 besar dengan
PDRB tertinggi di Indonesia selama 5 tahun berturut-turut dari tahun 2009-2013.
Dengan demikian bila kita melihat
seluruh PDRB masing-masing provinsi di Indonesia dapat disimpulkan bahwa PDRB
masing-masing provinsi naik tiap tahunnya namun ada juga provinsi yang PDRB-nya
berfluktuasi tiap tahunnya. Adakalanya PDRB mengalami peningkatan dan
adakalanya pula PDRB tiap provinsi di Indonesia mengalami penurunan.
Namun pada dasarnya, besarnya PDRB
dipengaruhi oleh hal-hal berikut seperti kekayaan yang berupa sumber-sumber
ekonomi (kekayaan alam), jumlah penduduk dan kemampuan penduduk (SDM) dalam
menerapkan teknik produksi atau mengolah kekayaan yang dimiliki daerahnya. Oleh
karena faktor-faktor tersebut berbeda di setiap provinsi di Indonesia,
maka perkembangan PDRB-nyaa pun berbeda-beda pula.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar