KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat
menyelesaikan Makalah Pengantar Bisnis dengan Tema Perusahaan dan Lingkungan
Perusahaan.
Selain sebagai tugas, Makalah ini dibuat untuk menambah
pengetahuan dan ilmu kita tentang Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil.
Pemahaman tentang Pengertian Kewiraswastaan, Kewirausahaan, dan
Wiraswastaan, Cara Memasuki Perusahaan Kecil,
Perkembangan franchising di Indonesia, Ciri – ciri Perusahaan Kecil,
dan Perbedaan antara Kewirausahaan dan Bisnis Kecil.
Banyak sekali hambatan dalam penyusunan makalah ini baik itu
masalah waktu, sarana, dan lain – lain. Oleh sebab itu, selesainya makalah ini
bukan semata – mata karena kemampuan saya, banyak pihak yang mendukung dan
membantu saya. Dalam kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih banyak
kepada pihak – pihak yang telah membantu.
Saya harapkan makalah ini nantinya akan berguna bagi para
pembaca, jika ada kesalahan dalam makalah ini saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar dapat lebih baik lagi.
Jakarta, 20 November 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu alasan berlangsungnya
aktivitas ekonomi adalah terjadinya ketidakseimbangan. Dalam hal lapangan
kerja, ketidakseimbangan tersebut juga terjadi. Di satu sisi, pertumbuhan
ekonomi yang pesat memerlukan penambahan tenaga kerja untuk mengelolanya. Di
sisi lain, keahlian dan spesifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan belum tentu
dapat dipenuhi oleh orang yang membutuhkan pekerjaan. Dengan pertambahan
penduduk dunia pada umumnya atau di suatu negara khususnya, laju pertambahan
jumlah tenaga kerja yang tersedia seringkali melampaui jumlah lapangan
pekerjaan yang tersedia. Akibatnya, penciptaan lapangan kerja sendiri nampaknya
merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat di tawar lagi. Dalam hal inilah,
wiraswasta merupakan alternatif penyelesaian. Pentingnya peran wiraswasta
ditunjukkan dengan semakin luasnya distribusi peran wiraswasta di semua aspek
kehidupan. Di negara berkembang kewiraswastaan bahkan merupakan tiang penyangga
dunia usaha dan industri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1.
Apa
pengertian dan perbedaan Kewiraswastaan, kewirausahaan, wiraswastawan?
2.
Bagaimana
perkembangan franchise di Indonesia ?
3.
Jelaskan
ciri – ciri perusahaan kecil ? Sebutkan!
4.
Apa
perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil ?
BAB II PEMBAHASAN MATERI
KEWIRASWASTAAN DAN
PERUSAHAAN KECIL
1. PENGERTIAN
·
Kewiraswastaan adalah kemampuan dan kemauan seseorang
untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan uang, waktu, dan
usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.
·
Kewirausahaan yaitu perilaku yang mencakup
perilaku berinisiatif (initiative taking), perilaku mengorganisasi dan
mereorganisasi mekanisme sosial dan ekonomi untuk mengubah sumber daya atau
situasi praktis, serta perilaku menerima risiko atau kegagalan.
·
Wiraswastawan adalah orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya atau
lebih singkatnya adalah orang yg membuka lapangan pekerjaannya sendIri.
Menurut pengertian diatas dapat ditarik
kesimpulan menurut Joseph C. Shumpeter mengatakan bahwa Wirausaha adalah pelaku
utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya adalah untuk melakukan inovasi
atau menciptakan kombinasi-kombinasi baru. Wirausaha melakukan suatu proses
yang disebut dengan creative destruction terhadap keseimbangan pasar.
Inovasi yang diciptakan oleh wirausaha akan menghancurkan keseimbangan yang
terdapat pada pasar untuk kemudian mencapai keseimbangan baru dengan
keuntungan-keuntungan atas inovasi tersebut.
2. PERKEMBANGAN FRANCHISE DI
INDONESIA
Waralaba atau Franchising (dari
bahasa Prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual
suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah
Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu
pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan
intelektual (HAKI) atau pertemuan dari cirri khas usaha yang dimiliki pihak
lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak
lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Kiat memilih franchising menurut ketua
asosiasi franchise indonesia Anang Sukandar,
bisnis waralaba yang baik adalah usaha yang dibutuhkan sehari-hari yaitu makanan, minuman, pendidikan, salon, bengkel, bidang ritel, tea franchise.
bisnis waralaba yang baik adalah usaha yang dibutuhkan sehari-hari yaitu makanan, minuman, pendidikan, salon, bengkel, bidang ritel, tea franchise.
Ada beberapa daerah yang berpotensi
mengembangkan produknya untuk waralaba seperti di jawa tengah dan jogja makanan
dan batik, bali dengan produk kerajinan kayu dan pakaian.
Anang juga mengingatkan agar para pemodal franchise tea sebaiknya berhati-hati dalam menentukan mengambil peluang usaha melalui waralaba seperti franchise teh. Mengingat sekarang ini sering terjadi kerancuan antara waralaba (franchise) dengan Business Opportunity.
Anang juga mengingatkan agar para pemodal franchise tea sebaiknya berhati-hati dalam menentukan mengambil peluang usaha melalui waralaba seperti franchise teh. Mengingat sekarang ini sering terjadi kerancuan antara waralaba (franchise) dengan Business Opportunity.
Jenis-jenis usaha yang diwaralabakan :
·
Produk
dan jasa otomotif
·
Bantuan
dan jasa bisnis
·
Produk
dan jasa konstruksi
·
Jasa
pendidikan
·
Rekreasi
dan hiburan
·
Fastfood
dan take away(makanan siap saji)
·
Stand
makanan/foodstall
·
Perawatan
kesehatan,medis dan kecantikan
·
Jasa
membersihkan rumah
3. CIRI-CIRI PERUSAHAAN
KECIL
· Manajemen berdiri
sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan
pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM.
·
Modal disediakan
oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.
·
Daerah operasinya
umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki orientasi luar
negeri,berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan
·
Ukuran perusahaan,
baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil.
a.
Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil
Banyak
wiraswasta yang memulai aktivitas usahanya dalam perusahaan kecil sebelum
berkembang menjadi perusahaan besar. Berbagai bidang usaha memberikan
kesempatan usaha, tingkat perolehan keuntungan, dan tingkat risiko yang
berbeda. Hampir dalam setiap kondisi, perusahaan kecil memiliki kekuatan dan
kelemahan. Kekuatan perusahaan kecil
yaitu berkenaan dengan kebebasannya dalam bertindak dan menyesuaikan diri
dengan kebutuhan setempat. Sedangkan kelemahannya
yaitu modal, spesialisasi, dan jaminan pekerjaan bagi karyawannya.
b.
Keuntungan Perusahaan Kecil
Secara umum, perusahaan dalam skala kecil
mempunyai keuntungan dan daya tarik sendiri. Keuntungan dan daya tarik sendiri
itu adalah :
·
Pemilik
merangkap manajer perusahaan dan fungsi manajerial, sepertimarketing, finance, dan administrasi.
·
Pajak
relatif ringan.
· Sebagian
besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber daya baru, dan
produk-produk serta jasa-jasa baru.
·
Komunikasi
dengan pihak luar bersifat pribadi.
·
Mudah
dalam proses pendiriannya.
· Fleksibel
terhadap bentuk fluktuasi jangka pendek, tetapi tidak memiliki rencana jangka
panjang.
·
Bebas
menentukan harga produksi barang dan jasa.
·
Prosedur
hukumnya sederhana.
·
Mudah
dibubarkan setiap saat jika dikehendaki.
·
Pemilik
menerima seluruh laba.
·
Umumnya
mampu untuk melakukan survive.
· Memberikan
peluang dan kemudahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah demi kemajuan
usaha kecil.
· Relatif
tidak membutuhkan investasi besar, tenaga kerja tidak berpendidikan tinggi, dan
sarana produksi tidak terlalu mahal.
·
Memiliki
ketergantungan secara moril dan semangat usaha dengan pengusaha kecil lainnya.
c.
Kelemahan Perusahaan Kecil
Kelemahan dan hambatan yang terjadi pada
perusahaan kecil umumnya berasal dari faktor intern maupun faktor ekstern dari
usaha kecil itu sendiri. Kelemahannya
dalam faktor intern, yaitu :
·
Telalu
banyak biaya yang dikeluarkan, utang yang tidak bermanfaat, tidak mengikuti
pembukuan standar.
·
Pembagian
kerja yang tidak proporsional.
·
Tidak
mengetahui secara tepat modal kerja yang dibutuhkan.
·
Persediaan
barang yang terlalu banyak, sehingga beberapa jenis barang ada yang tidak laku.
·
Sering
terjadi mist-manajemen dan tidak peduli terhadap prinsip-prinsip manajerial.
·
Sumber
modal terbatas hanya pada pemilik.
·
Perencanaan
dan program pengendalian sering tidak ada atau tidak pernah dirumuskan.
Sedangkan
kelemahan dalam faktor ekstern, yaitu :
·
Risiko
dan utang-utang kepada pihak ketiga, ditanggung oleh kekayaan pribadi.
·
Sering
kekurangan informasi bisnis.
·
Tidak
pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, dan perputaran unag tunai.
d.
Cara-Cara Mengembangkan Perusahaan Kecil
Pada umumnya dalam pengembangan usaha, yang
perlu dilakukan adalah menggenjot omset. Angka penjualan dikejar, agar semakin
tingi dan tinggi. Dengan begitu omset penjualan yang tinggi akan berpengaruh
pada hasil usaha. Cara yang dapat
dilakukan untuk menggenjot omset, yaitu dengan :
·
Melakukan
promosi yang lebih gencar.
·
Menggelar
program-program khusus.
·
Menstock
barang lebih banyak dan beragam.
·
Memberikan
pelayanan yang baik.
Selain itu dapat juga mengembangkan usaha yang
telah ada. Contohnya, apabila seseorang memiliki tempat pencucian mobil, lalu
ia menambahkan usaha lagi di sekitar tempat penyucian, seperti warung, maka
keuntungan akan bertambah dan usaha pun akan berkembang lebih pesat.
e.
Kegagalan-Kegagalan Perusahaan Kecil
Menurut Akin Aluko, seorang manajer konsultan
bisnis Business Education Services and unit, Lagos Chamber of Commerce
and Industry, sebagian besar para pebisnis keliru dalam mengambil tindakan
dalam menghadapi masalah yang terjadi dan hanya sebagian kecil saja yang
mengetahui kesalahannya dan segera memperbaikinya. Ada 10 hal mengapa pebisnis
kecil mengalami kegagalan ketika merintis usahanya dan tak mampu bertahan,
menurut Aluko, yaitu :
·
Kompetisi
yang ketat.
·
Entrepreneur
yang keras kepala.
·
Pertumbuhan
di luar kendali.
·
Pembukuan
yang lemah.
·
Tidak
mempunyai dana cadangan.
·
Operasional
yang terkesan biasa saja.
·
Ketidakefisien
operasional.
·
Disfungsional
manajemen.
·
Perencanaan
bisnis yang lemah.
·
Penurunan
pasar.
4.
PERBEDAAN KEWIRASWASTAAN DENGAN PERUSAHAAN
KECIL
Kewiraswastaan :
1.
Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan
dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak
besar dan dalam mengatasi masalah.
2.
Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai
keunggulan dalam memuaskan langganan.
3.
Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan
perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem
pengendalian intern.
Perusahaan Kecil :
1.
Umumnya dikelola pemilik.
2.
Struktur organisasi sederhana.
3.
Prosentase kegagalan perusahaan tinggi.
4.
Kekurangan manajer yang ahli.
5.
Modal jangka panjang sulit diperoleh.
Sehingga dapat ditarik
kesimpulan dari perbedaan diatas yaitu Kewirausahaan adalah pelaku bisnis yang menerima resiko maupun peluang
yang ada karena manciptakan dan mengoperasikan bisnis baru yang membedakan
adalah visi, aspirasi dan strategi. Sedangkan Bisnis kecil tidak mempunyi rencana untuk pertumbuhan-pertumbuhan
yang hebat dan hanya mencari pendapatan yang aman dan nyaman.
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Enterpreneurship adalah kemampuan dan
kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan
waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya
berhasil.
Pengertian wiraswastawan menunujuk kepada pribadi tertentu yang
secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi
yang memiliki kemampuan untuk :
·
Berdiri diatas kekuatan sendiri.
·
Mengambil keputusana untuk diri sendiri.
·
Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri.
·
Mengambil resiko.
·
Tegas.
·
Memperhatikan lingkungan social untuk mencapai taraf hidup yang
lebih baik bagi semua orang.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan yakni Kewiraswastaan merupakan pengambilan
resiko untuk menjalankan sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan
usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola
menjadi besar dan mandiri tidak bergantung pada pemerintah atau pihak-pihak
lain dalam menghadapi tantangan atau persaingan.
SARAN
Seorang
kewiraswastaan bukan saja dituntut untuk berani mengambil resiko tetapi juga
harus kreatif dan inovatif agar dapat mengembangkan usahanya dalam menghadapi
berbagai tantangan persaingan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar