MASYARAKAT
EKONOMI ASEAN (MEA)
A. PENGERTIAN
MEA
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan kesepakatan negara-negara ASEAN
dalam meningkatkan kerja sama bidang perekonomian akan diberlakukan pada 31
Desember 2015. MEA adalah sebuah agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN
yang bertujuan untuk menghilangkan, jika tidak, meminimalisasi
hambatan-hambatan di dalam melakukan kegiatan ekonomi lintas kawasan, misalnya
dalam perdagangan barang, jasa, dan investasi.
Bentuk kerja sama ini bertujuan agar terciptanya aliran bebas barang,
jasa, dan tenaga kerja terlatih, serta aliran investasi yang lebih bebas. Hal ini
nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke
negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin
ketat.
Indonesia yang merupakan salah satu negara yang ikut ambil bagian dalam
MEA 2015 memiliki potensi dan peluang yang besar untuk meningkatkan
perekonomian nasional.
B. TUJUAN MEA
Tujuan utama MEA 2015 yang ingin menghilangkan secara signifikan
hambatan-hambatan kegiatan ekonomi lintas kawasan tersebut, diimplementasikan
melalui 4 pilar utama, yaitu:
- ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional (single market and production base) dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik dan aliran modal yang lebih bebas.
- ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi (competitive economic region), dengan elemen peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan, dan e-commerce;
- ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata (equitable economic development) dengan elemen pengembangan usaha kecil dan menengah, dan prakarsa integrasi ASEAN untuk negara-negara CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos, dan Vietnam); dan
- ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global (integration into the global economy) dengan elemen pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan, dan meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global.
C.
KESIAPAN
INDONESIA MENGHADAPI MEA
Secara umum penerapan MEA pada tahun 2015 akan memberikan peluang yang
sangat besar bagi Negara-negara pesertanya khususnya Indonesia. Oleh karena
itu, Indonesia juga selalu berusaha untuk mempersiapkan diri menghadapi MEA
2015, hal ini dapat dilihat dari pembangunan dan pengembangan
infrastruktur penting seperti Bandara dan pelabuhan, di berbagai tempat
di seluruh wilayah Indonesia.
Menurut salah satu artikel yang terdapat di situs Kementrian Perindustrian dengan judul “MEA 2015, Peluang Sekaligus Tantangan” yang
berasal dari sumber Suara Karya, Menteri Perindustrian (Menperin) MS
Hidayat mengemukakan bahwa MEA 2015 merupakan momen penting bagi Indonesia, karena
berpeluang memperluas pasar bagi produk-produk industri nasional. Namun di sisi
lain, pemberlakuan MEA 2015 juga akan menjadi tantangan, mengingat penduduk
Indonesia yang sangat besar, tentunya akan menjadi tujuan pasar bagi
produk-produk Negara ASEAN lainnya.
Dalam upaya
menghadapi berbagai tantangan tersebut, Menperin mengharapkan dukungan dan
sinergi dengan masyarakat khususnya dunia usaha. "Untuk itu, pelaku usaha
diharapkan dapat meningkatkan daya saingnya. Agar produk-produk Indonesia mampu
bersaing tidak hanya di pasar ASEAN, tetapi juga pasar dalam negeri,"
tutur beliau.
Selanjutnya,
beliau berharap kerja sama antara Kementerian Perindustrian dengan Kadin,
Asosiasi atau lembaga-lembaga lainnya lebih ditingkatkan. Sekaligus, disamakan
persepsinya sebagai usaha untuk memperkokoh kekuatan daya saing, dalam rangka
menghadapi pasar ASEAN.
SUMBER
http://www.gajimu.com/main/tips-karir/peluang-dan-tantangan-dalam-menghadapi-masyarakat-ekonomi-asean (5/9/2016
7:17)
ANALISIS
Dalam upaya
menghadapi MEA yang berlangsung saat ini, peran generasi muda merupakan salah
satu kekuatan Indonesia untuk dapat bertahan dalam persaingan pasar bebas.
Generasi muda perlu membuat berbagai kegiatan diantaranya yaitu menciptakan
usaha sendiri selagi mahasiswa, mensosialisasikan MEA dan mengajak kaum muda
lain untuk meningkatkan daya wirausaha sehingga usaha-usaha baru akan muncul
dan bisa mempertahankan perekonomian negara. Generasi muda merupakan salah satu
tonggak keberhasilan tujuan negara, karena kaum mudalah pemegang keberlanjutan
negara.
Menanamkan
sebanyak-banyaknya Nilai-nilai positif pun dapat menjadi salah satu cara
dalam menghadapi persaingan secara sehat nantinya ketika sudah terjun langsung
kedalam masyarakat.
Selain itu
tak lupa juga Peran Pemerintah yang diupayakan mampu membangun kemandirian
Bangsa Indonesia agar dapat kuat menghadapi pasar bebas. Budaya apresiasi
produk dalam negeri akan mendorong berkembangnya merek-merek dalam negeri. Dengan
pembenahan segera di bidang Infrastruktur, Birokrasi, Pendidikan dan Teknologi
, maka Indonesia diharapkan akan bisa bersaing di MEA 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar