KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya
lah saya dapat menyelesaikan makalah Pengantar Bisnis dengan tema Akuntansi dan
Laporan Keuangan. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Poso Nugraha selaku
Dosen mata kuliah Pengantar Bisnis yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Pengertian Akuntansi, Fungsi Akuntansi, Prinsip
Akuntansi, Pengertia Laporan Keuangan, Isi Laporan Keuangan, Bentuk Neraca dan
Laporan Laba/Rugi.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu, saya berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya
Jakarta, 9 Desember 2014
Penyusun
PENGERTIAN AKUNTANSI
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi,
meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang
berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang
menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta
tujuan lainnya. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk laporan akuntansi
atau lebih dikenal dengan istilah laporan keuangan.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya
bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau
mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis
di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa
bisnis. Akuntansi sering disebut dengan “bahasa bisnis” karena akuntansi adalah
sebuah sistem informasi yang menyediakan laporan-laporan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholders) mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi
sebuah perusahaan.
FUNGSI AKUNTANSI
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan
suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu
organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara
kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat
dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat
keputusan suatu organisasi.
Fungsi dasar akuntansi :
a.
Menciptakan
sistem akuntansi.
b. Membuat
prosedur untuk mencatat, menggolongkan dan memasukkan secara singkat transaksi-transaksi
perusahaan.
c.
Memberikan
laporan/keterangan pada manajemen untuk penyusunan anggaran dan pengendalian
aktiva dan pengambilan keputusan.
PRINSIP AKUNTANSI
Prinsip-prinsip
akuntansi merupakan konsep dasar atau anggapan dasar yang digunakan sebagai
pedoman dalam penentu dan pengukuran nilai dalam pelaksanaan kegiatan
akuntansi. Prinsip-prinsip akuntansi yang lazim dan berlaku secara umum antara
lain sebagai berikut :
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian.
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.
PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses
pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan
yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan adalah Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan adalah Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
·
Neraca
·
Laporan
Laba Rugi
·
Laporan
Perubahan Modal
· Laporan
perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa Laporan Arus
Kas atau Laporan Arus Dana
· Catatan
juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan
tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta
pengungkapan pengaruh perubahan harga
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi
keuangan adalah aset,
kewajiban,
dan ekuitas.
Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba
rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan
biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba
rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Tujuan Laporan Keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yang telah
dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen
atas penggunaan sumber-sumber daya yg dipercayakan kepadanya.
ISI LAPORAN KEUANGAN
Tahapan
berikutnya dalam siklus akuntansi adalah mempersiapkan laporan keuangan.
Laporan keuangan ini sangat penting bagi pihak manajemen, kreditor dan
investor. Laporan keuangan terdiri dari 3 macam :
a. Laporan Laba-Rugi (Income Statement)
Laporan laba-rugi adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.
Laporan laba-rugi adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.
b. Laporan Perubahan Modal (Statement of Equity)
Laporan perubahan modal adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan bertambahnya atau berkurangnya modal suatu perusahaan akibat dari laba atau rugi yang diterima oleh perusahaan tersebut dalam satu periode akuntansi.
Laporan perubahan modal adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan bertambahnya atau berkurangnya modal suatu perusahaan akibat dari laba atau rugi yang diterima oleh perusahaan tersebut dalam satu periode akuntansi.
c. Neraca (Balance Sheet)
Laporan neraca adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva, utang dan modal pemilik perusahaan.
Laporan neraca adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva, utang dan modal pemilik perusahaan.
BENTUK NERACA
Dalam menyusun neraca,
perusahaan dapat menggunakan beberapa bentuk sesuai dengan tujuan dan
kebutuhannya. Disamping itu, bentuk neraca yang dipilih sesuai dengan aturan
dan kelaziman yang berlaku. Artinya penyusunan neraca didasarkan kepada bentuk
yang telah distandarisasi, terutama untuk tujuan pihak luar perusahaan.
Dalam praktiknya terdapat beberapa bentuk neraca. Perusahaan
dapat memilih salah satu dari bentuk, yaitu :
- Bentuk Skontro (Account Form)
Neraca Skontro merupakan neraca yang
bentukanya seperti huruf “T”.Oleh karena itu, sering juga disebut T Form. Dalam
bentuk ini neraca dibagi ke dalam dua posisi, yaitu di sebelah kiri berisi aktiva dan
di sebelah kanan yang berisi kewajiban dan modal. Bentuk neraca jenis ini
sering pula disebut dengan bentuk horizontal.
- Bentuk Staffel (Report Form)
Report form atau Neraca Staffel sering disebut juga bentuk vertikal. Dalam bentuk
lapiran isi neraca disusun mulai dari atas terus ke bawah, yaitu mulai dari
aktiva lancar seperti kas, bank, efek, komponen aktiva tetap, komponen aktiva
lainnya, komponen kewajiban lancar, komponen utang jangka panjang dan terakhir
adalah komponen modal (ekuitas).
- Bentuk lainnya yang disesuaikan dengan keinginan
perusahaan.
LAPORAN LABA RUGI
Laporan
Laba-Rugi adalah laporan
keuangan yang memberikan informasi keberhasilan yang dicapai atau kegagalan
yang menimpa suatu perusahaan dalam rangka menjalankan usahanya selama jangka
waktu (periode) tertentu, yang dinilai dengan jumlah satuan uang.
Unsur-unsur
laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari :
- Pendapatan ( Revenues ) , yaitu penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan berbeda , seperti penjualan barang dagangan , penghasilan jasa , pendapatan bunga , pendapatan deviden , royaltis , dan sewa.
- Keuntungan ( Gains ) , yaitu pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin misalnya pos yang timbul dalam pengalihan aktiva lancar , revaluasi sekuritas , kenaikan jumlah aktiva jangka panjang.
- Beban ( expense ) , dapat terdiri dari :
·
Beban
yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa ( yang biasanya
berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas persediaan ,
aktiva tetap , yang meliputi misalnya harga pokok penjualan , gaji dan upah ,
penyusutan.
·
Kerugian
yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang timbul atau tidak
timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang terjadi , seperti misalnya rugi
karena bencana kebakaran , banjir , atau pelepasan aktiva tidak lancar.
BENTUK LAPORAN
LABA RUGI
1. Bentuk Single Step, yaitu semua pendapatan digabungkan menjadi satu kelompok dan semua
beban digabungkan menjadi satu kelompok, kemudian dua kelompok tersebut
diselisihkan. Berikut adalah format bentuk single step :
2.
Bentuk Multiple Step (Bertahap), yaitu di dalam laporan Laba/Rugi bentuk Multiple Step,
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan lain-lain,
demikian halnya dengan beban dibedakan menjadi beban usaha dan beban lain-lain.
Pendapatan dan beban disajikan pertama kemudian pendapatan dan beban lain-lain
disajikan kemudian. Lalu kemudian dicari selisihnya sehingga akan diperoleh
laba atau rugi usaha. Format bentuk Multiple Step :
KESIMPULAN
Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan. Sedangkan laporan keuangan
adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang
dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Akuntansi dan
laporan keuangan adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dimana ada
akuntansi pasti ada laporan keuangan, akuntansi dan laporan keuangan memiliki
beberapa kesamaan terutama dibidang penggunanya.
Akuntansi juga memiliki manfaat dalam dunia bisnis, misalnya
saja ; Menyediakan informasi ekonomi suatu perusahaan yang relevan untuk
pengambilan keputusan investasi dan kredit yang tepat, Menjadi media komunikasi
bisnis antara manajemen dan pengguna eksternal mengenai posisi keuangan,
perubahan posisi keuangan dan arus kas perusahaan, Memberikan potret yang dapat
diandalkan mengenai kemampuan menghasilkan laba dan arus kas perusahaan,
Menjadi bentuk pertanggung jawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan,
Menjadi gambaran kondisi perusahaan dari satu periode ke periode berikutnya
mengenai pertumbuhan/kemunduran, dan memungkinkan untuk diperbandingkan dengan
perusahaan lain pada industri sejenis.
DAFTAR PUSTAKA