Minggu, 30 November 2014

MANAJEMEN DAN ORGANISASI


KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT  yang telah memberikan rahmat, nikmat serta karunia-nya kepada saya, karena atas kehendak-nya pulalah saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Tema atau judul dari makalah ini adalah “MANAJEMEN DAN ORGANISASI”.  Adapun isi dari makalah ini adalah tentang pengertian dan fungsi manajemen, latar belakang manajemen, fungsi manajemen, cirri-ciri manajer professional, pengertian organisasi, Unsur-unsur Organisasi, Ciri-ciri organisasi, macam-macam organisasi, dan lainnya.
Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat, sehingga dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini dari awal sampai akhir. Dan semoga ALLAH SWT senantiasa selalu meridhoi segala usaha kita.





Jakarta, 27 November 2014



Penulis





BAB I
PENDAHULUAN

1.            Latar Belakang Masalah

Manajemen merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan alat yang tersedia semaksimum mungkin. Manajemen merupakan kegiatan pokok yang dilakukan seorang pimpinan karena dia menjabat sebagai manajer untuk mengolah input menjadi output melalui proses manajemen.
Kegiatan peranan yang harus dilakukan seorang manajer akan selalu dan harus ada disetiap jenjang manajemen dalam struktur organisasi baik di posisi manajer puncak, madya, dan lini. Perbedaan nya hanyalah terletak pada wewenang dalam mengambil keputusan di mana semakin ke atas seseorang dalam kedudukan nya pada posisi organisasi maka semakin besar kewenangannya dalam mengambil keputusan.

Organisasi adalah suatu hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat luas, sebab hampir di setiap lapisan masyarakat memiliki organisasi untuk menjalankan suatu tujuan yang ingin dicapai. Setiap orang memiliki dasar untuk memimpin yang juga merupakan bagian dari organisasi, paling tidak setiap masing-masing orang memimpin dirinya sendiri dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Dewasa ini juga organisasi semakin berkembang, karena organisasi sangat di perlukan dalam pembagian tugas baik secara individual ,maupun sosial (bersama-sama). Maka dari itu penting bagi kita, mempunyai pengetahuan tentang manajemen dan organisasi agar dapat mengembangkan potensi diri sebaik mungkin, terutama dalam keorganisasian.

Organisasi sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga organisasi merupakan suatu hal yang penting yang harus di pelajari dengan baik. Contohnya jika kita bekerja pada sebuah perusahaan, kita kan melakukan suatu organisasi. Oleh sebab itu kita harus mengetahui apa yang dimaksud dari organisasi, fungsinya dan apa manfaatnya.


2.            Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat dirumuskan masalah-masalah yang akan dibahas pada penulisan kali ini. Masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Manajemen
a.      Pengertian dan Peranan Manajemen
b.      Latar Belakang Manajemen
c.       Fungsi Manajemen
d.      Ciri-ciri Manajer Profesional

Organisasi
a.      Pengertian Organisasi
b.      Pentingnya Organisasi
c.       Bentuk-bentuk Organisasi
d.      Prinsip-prinsip Organisasi


3.            Tujuan dan Manfaat Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa paham mengenai Arti Manajemen dan Organisasi yang diharapkan dapat juga bermanfaat bagi para pembaca dalam kehidupan sehari-hari.





BAB II
MANAJEMEN DAN ORGANISASI


MANAJEMEN

A.     PENGERTIAN DAN PERANAN MANAJEMEN

Manajemen adalah suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu atau sebelumnya. Manajemen juga mengatur hal yang dikelola agar tercapai hasil yang memuaskan. Manajemen merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan alat yang tersedia semaksimum mungkin. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa dalam mencapain tujuan perusahaan haris memperhatikan secara optimal terhadap kepentingan-kepentingan yang menyangkut kepentingan konsumen, penanam modal, karyawan ,pemerintah, masyarakat , supplier.

Manajemen merupakan kegiatan pokok yang dilakukan seorang pimpinan karena dia menjabat sebagai manajer untuk mengolah input menjadi output melalui proses manajemen.

Kegiatan peranan yang harus dilakukan seorang manajer akan selalu dan harus ada disetiap jenjang manajemen dalam struktur organisasi baik di posisi manajer puncak, madya, dan lini. Perbedaan nya hanyalah terletak pada wewenang dalam mengambil keputusan di mana semakin ke atas seseorang dalam kedudukan nya pada posisi organisasi maka semakin besar kewenangannya dalam mengambil keputusan.

·         Manajer lini                : Contohnya supervisor
·         Manajer Menengah    : Contohnya Kep. Departemen
·         Manajer Puncak          : Contohnya Direktur

Dengan demikian, istilah manajemen mengacu kepada suatu proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Proses menggambarkan fungsi-fungsi yang berjalan terus atau kegiatan-kegiatan utama yang dilakukan oleh para manager. Fungsi-fungsi tersebut biasanya disebut sebagai merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan.


B.      LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN

Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.

Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi moderen saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal; pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan yang dikembangkan oleh Henry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya. 

Usaha-usaha terorganisasi yang diarahkan oleh orang-orang yang bertanggung jawab atas perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian telah ada pada ribuan tahun. Contoh- contoh dari masa lalu itu memperlihatkan bahwa organisasi telah ada selama ribuan tahun dan bahwa manajemen dipraktekkan selama periode yang sama. Namun, 2 peristiwa sebelum abad ke-20 memainkan peran yang sangat penting dalam memajukan kajian manajemen.


C.      FUNGSI MANAJEMEN

Proses manajemen adalah serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang terus menerus dimana manajer terlibat sewaktu mereka merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengkordinasi dan mengawasi. Fungsi manajemen merupakan perincian dari kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam mengelola perusahaan. Fungsi manajemen menurut GR Jerry yang terdiri dari:
a.      Fungsi Perencanaan (Planning)
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
b.      Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
c.       Fungsi Pengarahan (Directing / Leading)
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
d.      Fungsi Pengendalian (Controling)
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.


D.     CIRI-CIRI MANAJER PROFESIONAL

Seorang manajer profesional adalah seorang yang hidup dari profesinya sebagai manajer, bukan manajer amatiran atau bekerja sambilan. Seorang manajer profesional tentunya diharapkan betul-betul melaksanakan tugasnya layaknya seorang profesional dalam bidang lainnya dan mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang tinggi untuk mencapai keberhasilannya. Berikut adalah ciri-ciri manajer professional yaitu :
·         Mempunyai rasa percaya diri yang besar
·         Berorientasi kedepan
·         Berwawasan luas
·         Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil

Berikut adalah Keterampilan manajemen yang dibutuhkan :
·         Keterampilan Konseptual
·         Keterampilan berhubungan dengan orang lain
·         Keterampilan teknik
·         Keterampilan manajemen waktu
·         Keterampilan membuat keputusan



ORGANISASI

A.     PENGERTIAN ORGANISASI

Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut :

·         Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions” mengemukakan bahwa : “ Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih” (I define organization as a system of cooperatives of two more persons).

·         James D. Mooney mengatakan bahwa : “Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose”  (Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama).

·         Menurut Dimock, organisasi adalah : “Organization is the systematic bringing together of interdependent part to form a unified whole through which authority, coordination and control may be exercised to achive a given purpose” (Organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).

Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
1.      Orang-orang (sekumpulan orang).
2.      Kerjasama.
3.      Tujuan yang ingin dicapai.

Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.



B.      PENTINGNYA ORGANISASI

Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih.. Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan.

Pada dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan.

Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti keterlibatan jasmaniah semata.Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.



C.      BENTUK-BENTUK ORGANISASI

1.      Organisasi Lini (Garis)
Organisasi yang didalamnya terdapat wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan ke bawahan. Ciri-ciri organisasi ini yaitu:
·         Karyawan sedikit.
·         Manajer hanya sebagai pelaksana.
·          Sarana dan alatnya terbatas.
·         Hubungan atasan dan bawahan bersifat langsung.
·         Pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer.

2.      Organisasi Fungsional
Suatu organisasi dimana wewenang dari pemimpin tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus. Ciri-ciri organisasi ini yaitu:
·         Organisasi kecil.
·         Didalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staff ahli.
·         Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas.
·         Target yang hendak dicapai jelas dan pasti.
·          Pengawasan dilakukan secara ketat.

3.      Organisasi Lini dan Staff
Suatu organisasi dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal. Ada dua kelompok kerja dalam organisasi yaitu Personil Lini dan Personil Staff. Ciri-ciri organisasi ini yaitu:
·         Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung.
·         Karyawan banyak.
·         Organisasi besar.

4.      Organisasi Fungsional dan Garis
Bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kelapa bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu. Ciri-ciri organisasi ini yaitu:
·         Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan.
·         Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional.
·         Pembagian kerja dan pelimpahan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon.

5.      Organisasi Matrik
Organisasi matrik disebut juga organisasi proyek yaitu organisasi dimana penggunaan struktur organisasi menunjukan kepada spesialis yang mempunyai keterampilan dimasing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan. Organisasi ini digunakan khususnya dibidang penelitian dan pengembangan.

6.      Organisasi Komite
Bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat. Organisasi ini terdiri dari Pemimpin komite dan Staff komite.



D.     PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI

1.     Perumusan tujuan yang jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik secara fisik maupun non fisik.
2.     Pembagian fisik. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit organisasi.
3.    Disiplin. Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.
4.    Kesatuan komando. Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan.
5.    Kesatuan arah. Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manjer dengan menggunakan sebuah rencana.
6.  Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu.Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
7.      Remunarasi. Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
8.  Sentralisasi. ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.
9.      Rantai scalar. Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahu.
10.  Tata tertib, keadilan dan inisiatif.
11.  Stabilitas masa kerja para pegawai. Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu ada pengganti.
12.  Esprit de corps. Mendorong team spirit akan membangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi (dari sebuah sumber buku).



E.      SEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN ORGANISASI

Penyebab keberhasilan suatu organisasi antara lain sebagai berikut : 

·         Faktor Manusia 
Manusia dianugerahi cipta, rasa dan karsa yang membuat manusia selalu berfikir dan produktif untuk menciptakan suatu karya yang dapat berguna bagi orang lain atau konsumen didukung dengan sikap wirausahawan tidak mudah putus asa, pantang menyerah, berani mengambil resiko dan komitmen yang kuat usaha yang dijalankan akan berhasil.

·         Faktor Manajemen 
Manajemen merupakan proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya yaitu men (manusia), materials (bahan produksi) dan machines (mesin).

·         Faktor Perencanaan
Perencanaan meliputi jenis produk, jumlah produk, jumlah karyawan, modal yang dibutuhkan, cara dan daerah pemasaran produk.


Penyebab kegagalan suatu organisasi yaitu : 
      
Tidak adanya kerjasama dan sikap saling percaya dari satu individu lainnya disamping itu faktor kejujuran juga sangat mendukung.




BAB III
KESIMPULAN

Manajemen merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan alat yang tersedia semaksimum mungkin. Manajemen adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus. Manajemen merupakan kegiatan pokok yang dilakukan seorang pimpinan karena dia menjabat sebagai manajer untuk mengolah input menjadi output melalui proses manajemen. Dengan demikian, istilah manajemen mengacu kepada suatu proses mengkoordonai dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Pada umumnya, fungsi manajemen dibagi menjadi beberapa fungsi, yaitu merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien.
Organisasi memiliki pengertian sekelompok orang (2 atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi juga sangat berhubungan dengan manajemen dan tata kerja karena organisasi secara keseluruhan atau sebagai suatu keselurahan memerlukan manajemen untuk mengatur sistem tatakerja.
Organisasi memiliki ciri-ciri, unsur-unsur serta teori tersendiri yang menghasilkan macam-macam organisasi. Dengan berbagai tipe serta struktur yang bermacam-macam juga. Dan didalam organisasi sering terjadi masalah antara satu dengan lainnya, maka dalam memecahkan masalah tersebut harus dengan memikirkan solusinya yang tepat.
Manajemen dan organisasi sangat berhubungan erat, manajemen merupakan atau berarti sebagai kepemimpinan, sedangkan dalam organisasi juga terdapat kepemimpinan. Dengan demikian untuk menyusun organisasi yang baik dan dapat mencapai tujuan di perlukan manajemen yang baik juga.




DAFTAR PUSTAKA


Jumat, 21 November 2014

KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Pengantar Bisnis dengan Tema Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan.
Selain sebagai tugas, Makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan dan ilmu kita tentang Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil. Pemahaman tentang Pengertian Kewiraswastaan, Kewirausahaan,  dan Wiraswastaan, Cara Memasuki Perusahaan Kecil, Perkembangan franchising di Indonesia, Ciri – ciri Perusahaan Kecil, dan Perbedaan antara Kewirausahaan dan Bisnis Kecil.
Banyak sekali hambatan dalam penyusunan makalah ini baik itu masalah waktu, sarana, dan lain – lain. Oleh sebab itu, selesainya makalah ini bukan semata – mata karena kemampuan saya, banyak pihak yang mendukung dan membantu saya. Dalam kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak – pihak yang telah membantu.
Saya harapkan makalah ini nantinya akan berguna bagi para pembaca, jika ada kesalahan dalam makalah ini saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat lebih baik lagi.



                                                                                         Jakarta, 20 November 2014



                                                                                                   Penyusun




BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah

Salah satu alasan berlangsungnya aktivitas ekonomi adalah terjadinya ketidakseimbangan. Dalam hal lapangan kerja, ketidakseimbangan tersebut juga terjadi. Di satu sisi, pertumbuhan ekonomi yang pesat memerlukan penambahan tenaga kerja untuk mengelolanya. Di sisi lain, keahlian dan spesifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan belum tentu dapat dipenuhi oleh orang yang membutuhkan pekerjaan. Dengan pertambahan penduduk dunia pada umumnya atau di suatu negara khususnya, laju pertambahan jumlah tenaga kerja yang tersedia seringkali melampaui jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Akibatnya, penciptaan lapangan kerja sendiri nampaknya merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat di tawar lagi. Dalam hal inilah, wiraswasta merupakan alternatif penyelesaian. Pentingnya peran wiraswasta ditunjukkan dengan semakin luasnya distribusi peran wiraswasta di semua aspek kehidupan. Di negara berkembang kewiraswastaan bahkan merupakan tiang penyangga dunia usaha dan industri. 

B.   Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian dan perbedaan Kewiraswastaan, kewirausahaan, wiraswastawan?
2.      Bagaimana perkembangan franchise di Indonesia ?
3.      Jelaskan ciri – ciri perusahaan kecil ? Sebutkan! 
4.      Apa perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil ?



BAB II PEMBAHASAN MATERI
KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL

1.         PENGERTIAN
·         Kewiraswastaan adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan uang, waktu, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.

·         Kewirausahaan yaitu perilaku yang mencakup perilaku berinisiatif (initiative taking), perilaku mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial dan ekonomi untuk mengubah sumber daya atau situasi praktis, serta perilaku menerima risiko atau kegagalan.

·         Wiraswastawan adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya atau lebih singkatnya adalah orang yg membuka lapangan pekerjaannya sendIri.

Menurut pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan menurut Joseph C. Shumpeter mengatakan bahwa Wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya adalah untuk melakukan inovasi atau menciptakan kombinasi-kombinasi baru. Wirausaha melakukan suatu proses yang disebut dengan creative destruction terhadap keseimbangan pasar. Inovasi yang diciptakan oleh wirausaha akan menghancurkan keseimbangan yang terdapat pada pasar untuk kemudian mencapai keseimbangan baru dengan keuntungan-keuntungan atas inovasi tersebut.
  
2.         PERKEMBANGAN FRANCHISE DI INDONESIA
Waralaba atau Franchising (dari bahasa Prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari cirri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.

Kiat memilih franchising menurut ketua asosiasi franchise indonesia Anang Sukandar,
bisnis waralaba yang baik adalah usaha yang dibutuhkan sehari-hari yaitu makanan, minuman, pendidikan, salon, bengkel, bidang ritel, tea 
franchise.
Ada beberapa daerah yang berpotensi mengembangkan produknya untuk waralaba seperti di jawa tengah dan jogja makanan dan batik, bali dengan produk kerajinan kayu dan pakaian.
Anang juga mengingatkan agar para pemodal franchise tea sebaiknya berhati-hati dalam menentukan mengambil peluang usaha melalui waralaba seperti franchise teh. Mengingat sekarang ini sering terjadi kerancuan antara waralaba (franchise) dengan Business Opportunity.

Jenis-jenis usaha yang diwaralabakan :
·         Produk dan jasa otomotif
·         Bantuan dan jasa bisnis
·         Produk dan jasa konstruksi
·         Jasa pendidikan
·         Rekreasi dan hiburan
·         Fastfood dan take away(makanan siap saji)
·         Stand makanan/foodstall
·         Perawatan kesehatan,medis dan kecantikan
·         Jasa membersihkan rumah

3.         CIRI-CIRI PERUSAHAAN KECIL
·        Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM.
·         Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.
·         Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki orientasi luar negeri,berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan
·         Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil.

a.      Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil 
Banyak wiraswasta yang memulai aktivitas usahanya dalam perusahaan kecil sebelum berkembang menjadi perusahaan besar. Berbagai bidang usaha memberikan kesempatan usaha, tingkat perolehan keuntungan, dan tingkat risiko yang berbeda. Hampir dalam setiap kondisi, perusahaan kecil memiliki kekuatan dan kelemahan. Kekuatan perusahaan kecil yaitu berkenaan dengan kebebasannya dalam bertindak dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan setempat. Sedangkan kelemahannya yaitu modal, spesialisasi, dan jaminan pekerjaan bagi karyawannya.

b.      Keuntungan Perusahaan Kecil
Secara umum, perusahaan dalam skala kecil mempunyai keuntungan dan daya tarik sendiri. Keuntungan dan daya tarik sendiri itu adalah :
·         Pemilik merangkap manajer perusahaan dan fungsi manajerial, sepertimarketing, finance, dan administrasi.
·         Pajak relatif ringan.
·     Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber daya baru, dan produk-produk serta jasa-jasa baru.
·         Komunikasi dengan pihak luar bersifat pribadi.
·         Mudah dalam proses pendiriannya.
·        Fleksibel terhadap bentuk fluktuasi jangka pendek, tetapi tidak memiliki rencana jangka panjang.
·         Bebas menentukan harga produksi barang dan jasa.
·         Prosedur hukumnya sederhana.
·         Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki.
·         Pemilik menerima seluruh laba.
·         Umumnya mampu untuk melakukan survive.
·        Memberikan peluang dan kemudahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah demi kemajuan usaha kecil.
·     Relatif tidak membutuhkan investasi besar, tenaga kerja tidak berpendidikan tinggi, dan sarana produksi tidak terlalu mahal.
·         Memiliki ketergantungan secara moril dan semangat usaha dengan pengusaha kecil lainnya.

c.       Kelemahan Perusahaan Kecil
Kelemahan dan hambatan yang terjadi pada perusahaan kecil umumnya berasal dari faktor intern maupun faktor ekstern dari usaha kecil itu sendiri. Kelemahannya dalam faktor intern, yaitu :
·         Telalu banyak biaya yang dikeluarkan, utang yang tidak bermanfaat, tidak mengikuti pembukuan standar.
·         Pembagian kerja yang tidak proporsional.
·         Tidak mengetahui secara tepat modal kerja yang dibutuhkan.
·         Persediaan barang yang terlalu banyak, sehingga beberapa jenis barang ada yang tidak laku.
·         Sering terjadi mist-manajemen dan tidak peduli terhadap prinsip-prinsip manajerial.
·         Sumber modal terbatas hanya pada pemilik.
·         Perencanaan dan program pengendalian sering tidak ada atau tidak pernah dirumuskan.
Sedangkan kelemahan dalam faktor ekstern, yaitu :
·         Risiko dan utang-utang kepada pihak ketiga, ditanggung oleh kekayaan pribadi.
·         Sering kekurangan informasi bisnis.
·         Tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, dan perputaran unag tunai.

d.      Cara-Cara Mengembangkan Perusahaan Kecil
Pada umumnya dalam pengembangan usaha, yang perlu dilakukan adalah menggenjot omset. Angka penjualan dikejar, agar semakin tingi dan tinggi. Dengan begitu omset penjualan yang tinggi akan berpengaruh pada hasil usaha. Cara yang dapat dilakukan untuk menggenjot omset, yaitu dengan :
·         Melakukan promosi yang lebih gencar.
·         Menggelar program-program khusus.
·         Menstock barang lebih banyak dan beragam.
·         Memberikan pelayanan yang baik.
Selain itu dapat juga mengembangkan usaha yang telah ada. Contohnya, apabila seseorang memiliki tempat pencucian mobil, lalu ia menambahkan usaha lagi di sekitar tempat penyucian, seperti warung, maka keuntungan akan bertambah dan usaha pun akan berkembang lebih pesat.
e.      Kegagalan-Kegagalan Perusahaan Kecil
Menurut Akin Aluko, seorang manajer konsultan bisnis Business Education Services and unit, Lagos Chamber of Commerce and Industry, sebagian besar para pebisnis keliru dalam mengambil tindakan dalam menghadapi masalah yang terjadi dan hanya sebagian kecil saja yang mengetahui kesalahannya dan segera memperbaikinya. Ada 10 hal mengapa pebisnis kecil mengalami kegagalan ketika merintis usahanya dan tak mampu bertahan, menurut Aluko, yaitu :
·         Kompetisi yang ketat.
·         Entrepreneur yang keras kepala.
·         Pertumbuhan di luar kendali.
·         Pembukuan yang lemah.
·         Tidak mempunyai dana cadangan.
·         Operasional yang terkesan biasa saja.
·         Ketidakefisien operasional.
·         Disfungsional manajemen.
·         Perencanaan bisnis yang lemah.
·         Penurunan pasar.



4.      PERBEDAAN KEWIRASWASTAAN DENGAN PERUSAHAAN KECIL

Kewiraswastaan :
1.      Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam mengatasi masalah. 
2.      Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan.
3.      Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern. 

Perusahaan Kecil :
1.      Umumnya dikelola pemilik.
2.      Struktur organisasi sederhana.
3.      Prosentase kegagalan perusahaan tinggi.
4.      Kekurangan manajer yang ahli.
5.      Modal jangka panjang sulit diperoleh.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan dari perbedaan diatas yaitu Kewirausahaan adalah pelaku bisnis yang menerima resiko maupun peluang yang ada karena manciptakan dan mengoperasikan bisnis baru yang membedakan adalah visi, aspirasi dan strategi. Sedangkan Bisnis kecil tidak mempunyi rencana untuk pertumbuhan-pertumbuhan yang hebat dan hanya mencari pendapatan yang aman dan nyaman.




BAB III PENUTUP
KESIMPULAN

Enterpreneurship adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.

Pengertian wiraswastawan menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :
·         Berdiri diatas kekuatan sendiri.
·         Mengambil keputusana untuk diri sendiri.
·         Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri.
·         Mengambil resiko.
·         Tegas.
·         Memperhatikan lingkungan social untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan yakni Kewiraswastaan merupakan pengambilan resiko untuk menjalankan sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola menjadi besar dan mandiri tidak bergantung pada pemerintah atau pihak-pihak lain dalam menghadapi tantangan atau persaingan.


SARAN
Seorang kewiraswastaan bukan saja dituntut untuk berani mengambil resiko tetapi juga harus kreatif dan inovatif agar dapat mengembangkan usahanya dalam menghadapi berbagai tantangan persaingan.




BAB IV
DAFTAR PUSTAKA