Jumat, 21 November 2014

KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Pengantar Bisnis dengan Tema Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan.
Selain sebagai tugas, Makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan dan ilmu kita tentang Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil. Pemahaman tentang Pengertian Kewiraswastaan, Kewirausahaan,  dan Wiraswastaan, Cara Memasuki Perusahaan Kecil, Perkembangan franchising di Indonesia, Ciri – ciri Perusahaan Kecil, dan Perbedaan antara Kewirausahaan dan Bisnis Kecil.
Banyak sekali hambatan dalam penyusunan makalah ini baik itu masalah waktu, sarana, dan lain – lain. Oleh sebab itu, selesainya makalah ini bukan semata – mata karena kemampuan saya, banyak pihak yang mendukung dan membantu saya. Dalam kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak – pihak yang telah membantu.
Saya harapkan makalah ini nantinya akan berguna bagi para pembaca, jika ada kesalahan dalam makalah ini saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat lebih baik lagi.



                                                                                         Jakarta, 20 November 2014



                                                                                                   Penyusun




BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah

Salah satu alasan berlangsungnya aktivitas ekonomi adalah terjadinya ketidakseimbangan. Dalam hal lapangan kerja, ketidakseimbangan tersebut juga terjadi. Di satu sisi, pertumbuhan ekonomi yang pesat memerlukan penambahan tenaga kerja untuk mengelolanya. Di sisi lain, keahlian dan spesifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan belum tentu dapat dipenuhi oleh orang yang membutuhkan pekerjaan. Dengan pertambahan penduduk dunia pada umumnya atau di suatu negara khususnya, laju pertambahan jumlah tenaga kerja yang tersedia seringkali melampaui jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Akibatnya, penciptaan lapangan kerja sendiri nampaknya merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat di tawar lagi. Dalam hal inilah, wiraswasta merupakan alternatif penyelesaian. Pentingnya peran wiraswasta ditunjukkan dengan semakin luasnya distribusi peran wiraswasta di semua aspek kehidupan. Di negara berkembang kewiraswastaan bahkan merupakan tiang penyangga dunia usaha dan industri. 

B.   Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian dan perbedaan Kewiraswastaan, kewirausahaan, wiraswastawan?
2.      Bagaimana perkembangan franchise di Indonesia ?
3.      Jelaskan ciri – ciri perusahaan kecil ? Sebutkan! 
4.      Apa perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil ?



BAB II PEMBAHASAN MATERI
KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL

1.         PENGERTIAN
·         Kewiraswastaan adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan uang, waktu, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.

·         Kewirausahaan yaitu perilaku yang mencakup perilaku berinisiatif (initiative taking), perilaku mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial dan ekonomi untuk mengubah sumber daya atau situasi praktis, serta perilaku menerima risiko atau kegagalan.

·         Wiraswastawan adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya atau lebih singkatnya adalah orang yg membuka lapangan pekerjaannya sendIri.

Menurut pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan menurut Joseph C. Shumpeter mengatakan bahwa Wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya adalah untuk melakukan inovasi atau menciptakan kombinasi-kombinasi baru. Wirausaha melakukan suatu proses yang disebut dengan creative destruction terhadap keseimbangan pasar. Inovasi yang diciptakan oleh wirausaha akan menghancurkan keseimbangan yang terdapat pada pasar untuk kemudian mencapai keseimbangan baru dengan keuntungan-keuntungan atas inovasi tersebut.
  
2.         PERKEMBANGAN FRANCHISE DI INDONESIA
Waralaba atau Franchising (dari bahasa Prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari cirri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.

Kiat memilih franchising menurut ketua asosiasi franchise indonesia Anang Sukandar,
bisnis waralaba yang baik adalah usaha yang dibutuhkan sehari-hari yaitu makanan, minuman, pendidikan, salon, bengkel, bidang ritel, tea 
franchise.
Ada beberapa daerah yang berpotensi mengembangkan produknya untuk waralaba seperti di jawa tengah dan jogja makanan dan batik, bali dengan produk kerajinan kayu dan pakaian.
Anang juga mengingatkan agar para pemodal franchise tea sebaiknya berhati-hati dalam menentukan mengambil peluang usaha melalui waralaba seperti franchise teh. Mengingat sekarang ini sering terjadi kerancuan antara waralaba (franchise) dengan Business Opportunity.

Jenis-jenis usaha yang diwaralabakan :
·         Produk dan jasa otomotif
·         Bantuan dan jasa bisnis
·         Produk dan jasa konstruksi
·         Jasa pendidikan
·         Rekreasi dan hiburan
·         Fastfood dan take away(makanan siap saji)
·         Stand makanan/foodstall
·         Perawatan kesehatan,medis dan kecantikan
·         Jasa membersihkan rumah

3.         CIRI-CIRI PERUSAHAAN KECIL
·        Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM.
·         Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.
·         Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki orientasi luar negeri,berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan
·         Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil.

a.      Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil 
Banyak wiraswasta yang memulai aktivitas usahanya dalam perusahaan kecil sebelum berkembang menjadi perusahaan besar. Berbagai bidang usaha memberikan kesempatan usaha, tingkat perolehan keuntungan, dan tingkat risiko yang berbeda. Hampir dalam setiap kondisi, perusahaan kecil memiliki kekuatan dan kelemahan. Kekuatan perusahaan kecil yaitu berkenaan dengan kebebasannya dalam bertindak dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan setempat. Sedangkan kelemahannya yaitu modal, spesialisasi, dan jaminan pekerjaan bagi karyawannya.

b.      Keuntungan Perusahaan Kecil
Secara umum, perusahaan dalam skala kecil mempunyai keuntungan dan daya tarik sendiri. Keuntungan dan daya tarik sendiri itu adalah :
·         Pemilik merangkap manajer perusahaan dan fungsi manajerial, sepertimarketing, finance, dan administrasi.
·         Pajak relatif ringan.
·     Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber daya baru, dan produk-produk serta jasa-jasa baru.
·         Komunikasi dengan pihak luar bersifat pribadi.
·         Mudah dalam proses pendiriannya.
·        Fleksibel terhadap bentuk fluktuasi jangka pendek, tetapi tidak memiliki rencana jangka panjang.
·         Bebas menentukan harga produksi barang dan jasa.
·         Prosedur hukumnya sederhana.
·         Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki.
·         Pemilik menerima seluruh laba.
·         Umumnya mampu untuk melakukan survive.
·        Memberikan peluang dan kemudahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah demi kemajuan usaha kecil.
·     Relatif tidak membutuhkan investasi besar, tenaga kerja tidak berpendidikan tinggi, dan sarana produksi tidak terlalu mahal.
·         Memiliki ketergantungan secara moril dan semangat usaha dengan pengusaha kecil lainnya.

c.       Kelemahan Perusahaan Kecil
Kelemahan dan hambatan yang terjadi pada perusahaan kecil umumnya berasal dari faktor intern maupun faktor ekstern dari usaha kecil itu sendiri. Kelemahannya dalam faktor intern, yaitu :
·         Telalu banyak biaya yang dikeluarkan, utang yang tidak bermanfaat, tidak mengikuti pembukuan standar.
·         Pembagian kerja yang tidak proporsional.
·         Tidak mengetahui secara tepat modal kerja yang dibutuhkan.
·         Persediaan barang yang terlalu banyak, sehingga beberapa jenis barang ada yang tidak laku.
·         Sering terjadi mist-manajemen dan tidak peduli terhadap prinsip-prinsip manajerial.
·         Sumber modal terbatas hanya pada pemilik.
·         Perencanaan dan program pengendalian sering tidak ada atau tidak pernah dirumuskan.
Sedangkan kelemahan dalam faktor ekstern, yaitu :
·         Risiko dan utang-utang kepada pihak ketiga, ditanggung oleh kekayaan pribadi.
·         Sering kekurangan informasi bisnis.
·         Tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, dan perputaran unag tunai.

d.      Cara-Cara Mengembangkan Perusahaan Kecil
Pada umumnya dalam pengembangan usaha, yang perlu dilakukan adalah menggenjot omset. Angka penjualan dikejar, agar semakin tingi dan tinggi. Dengan begitu omset penjualan yang tinggi akan berpengaruh pada hasil usaha. Cara yang dapat dilakukan untuk menggenjot omset, yaitu dengan :
·         Melakukan promosi yang lebih gencar.
·         Menggelar program-program khusus.
·         Menstock barang lebih banyak dan beragam.
·         Memberikan pelayanan yang baik.
Selain itu dapat juga mengembangkan usaha yang telah ada. Contohnya, apabila seseorang memiliki tempat pencucian mobil, lalu ia menambahkan usaha lagi di sekitar tempat penyucian, seperti warung, maka keuntungan akan bertambah dan usaha pun akan berkembang lebih pesat.
e.      Kegagalan-Kegagalan Perusahaan Kecil
Menurut Akin Aluko, seorang manajer konsultan bisnis Business Education Services and unit, Lagos Chamber of Commerce and Industry, sebagian besar para pebisnis keliru dalam mengambil tindakan dalam menghadapi masalah yang terjadi dan hanya sebagian kecil saja yang mengetahui kesalahannya dan segera memperbaikinya. Ada 10 hal mengapa pebisnis kecil mengalami kegagalan ketika merintis usahanya dan tak mampu bertahan, menurut Aluko, yaitu :
·         Kompetisi yang ketat.
·         Entrepreneur yang keras kepala.
·         Pertumbuhan di luar kendali.
·         Pembukuan yang lemah.
·         Tidak mempunyai dana cadangan.
·         Operasional yang terkesan biasa saja.
·         Ketidakefisien operasional.
·         Disfungsional manajemen.
·         Perencanaan bisnis yang lemah.
·         Penurunan pasar.



4.      PERBEDAAN KEWIRASWASTAAN DENGAN PERUSAHAAN KECIL

Kewiraswastaan :
1.      Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam mengatasi masalah. 
2.      Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan.
3.      Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern. 

Perusahaan Kecil :
1.      Umumnya dikelola pemilik.
2.      Struktur organisasi sederhana.
3.      Prosentase kegagalan perusahaan tinggi.
4.      Kekurangan manajer yang ahli.
5.      Modal jangka panjang sulit diperoleh.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan dari perbedaan diatas yaitu Kewirausahaan adalah pelaku bisnis yang menerima resiko maupun peluang yang ada karena manciptakan dan mengoperasikan bisnis baru yang membedakan adalah visi, aspirasi dan strategi. Sedangkan Bisnis kecil tidak mempunyi rencana untuk pertumbuhan-pertumbuhan yang hebat dan hanya mencari pendapatan yang aman dan nyaman.




BAB III PENUTUP
KESIMPULAN

Enterpreneurship adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.

Pengertian wiraswastawan menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :
·         Berdiri diatas kekuatan sendiri.
·         Mengambil keputusana untuk diri sendiri.
·         Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri.
·         Mengambil resiko.
·         Tegas.
·         Memperhatikan lingkungan social untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan yakni Kewiraswastaan merupakan pengambilan resiko untuk menjalankan sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola menjadi besar dan mandiri tidak bergantung pada pemerintah atau pihak-pihak lain dalam menghadapi tantangan atau persaingan.


SARAN
Seorang kewiraswastaan bukan saja dituntut untuk berani mengambil resiko tetapi juga harus kreatif dan inovatif agar dapat mengembangkan usahanya dalam menghadapi berbagai tantangan persaingan.




BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar