Jumat, 29 Mei 2015

SISTEM PENENTUAN KURS DI MASING-MASING NEGARA

Hallo readers, long time no post ya karena akhir-akhir ini lagi disibukin sama UTS nih. Sampe sekarang pun uts-nya belum selesai tinggal satu matkul lagi sih dan itu juga minggu depan jadi sekarang nyempetin buat nge-blog dulu mengingat saya juga masih ada utang tugas softskill nih yang belum di post ehehe tuhkan curhat. Oke back to the point, pada post kali ini saya akan membahas Sistem Penentuan Kurs di Masing-masing Negara.

Sebelum kita ke topic pembicaraan, alangkah baiknya kita harus tau dulu Kurs itu apasih? Pengertian Kurs itu apasih? Jadi, Kurs adalah pertukaran antara dua Mata Uang yang berbeda, maka akan mendapat perbandingan nilai atau harga antara kedua Mata Uang tersebut. Menurut Salvator (1997 : 10) Kurs atau Nilai Tukar adalah Harga suatu Mata Uang terhadap Mata Uang lainnya.

Udah paham dong kalian pasti pengertian dari Kurs itu sendiri kan? Nah, Kurs ini punya peranan penting dalam keputusan-keputusan pembelanjaan karena kurs sendiri memungkinkan kita menerjemahkan harga-harga dari berbagai Negara ke dalam satu bahasa yang sama. Kurs dapat pula disebut sebagai perbandingan nilai. Dalam pertukaran dua mata uang yang berbeda, maka akan terdapat perbandingan nilai atau harga antara kedua mata uang tersebut. Perbandingan nilai inilah yang disebut dengan kurs. Macam-macam kurs yakni :

·         Kurs  Beli,  yaitu  kurs  yang  digunakan  apabila  bank atau  money  changer membeli valuta asing atau apabila kita akan menukarkan valuta asing yang kita miliki dengan rupiah.
·         Kurs  Jual,  yaitu  kurs  yang  digunakan  apabila  bank atau  money  changer menjual  valuta  asing  atau apabila kita  akan  menukarkan  rupiah  dengan valuta asing yang kita butuhkan.
·          Kurs Tengah, yaitu  kurs antara kurs jual dan  kurs beli  (penjumlahan kurs beli dan kurs jual yang dibagi dua).

Selanjutnya, sistem nilai tukar sendiri terdiri dari beberapa jenis yakni :

1.      Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
Kurs tetap merupakan sistem nilai tukar dimana pemegang otoritas moneter tertinggi suatu Negara menetapkan nilai tukar dalam negeri terhadap negara lain tanpa melihat aktivitas permintaan dan penawaran di pasar uang. Menurut sumber yang saya baca melalui blog, penulis mengatakan “Jika sewaktu-waktu penetapan kurs mengalami masalah atau terjadi fluktuasi (naik-turun) penawaran maupun permintaan yang cukup tinggi maka pemerintah bisa mengendalikannya dengan membeli atau menjual kurs mata uang yang berada dalam devisa Negara untuk menjaga agar nilai tukar stabil dan kembali ke kurs tetapnya. Dalam kurs tetap ini, bank sentral melakukan intervensi aktif di pasar valas dalam penetapan nilai tukar”.

2.      Kurs Mengambang Terkendali (Managed Floating Exchange Rate)
Dalam penetapan kurs ini di dalam pasar masih ada campur tangan pemerintah melalui alat ekonomi moneter dan fiscal yang ada dan penetapan kurs ini tidak sepenuhnya terjadi dari aktivitas pasar valuta. Jadi, dalam pasar valuta ini tidak murni berasal dari pernawaran dan permintaan uang.

3.      Kurs Mengambang Bebas (Free Floating Rate)
Kurs ini merupakan suatu sistem eknomi yang ditujukan bagi suatu Negara yang sistem perekonomiannya sudah mapan. Sistem nilai tukar ini akan menyerahkan seluruhnya kepada pasar untuk mencapai kondisi equilibrium yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal. Jadi, dalam sistem nilai tukar ini hamper tidak ada campur tanga pemerintah.

Berikut ini adalah urutan 10 negara dengan cadangan devisa terbesar di dunia versi viva.co.id yang saya baca. Untuk lebih detailnya bisa mengunjungi website dari viva.co.id sendiri. Disini saya hanya memaparkan garis besarnya saja ya hehehe.

1.      China, pada September 2010 total devisanya sebesar US$ 2,65 Triliun.
2.      Jepang, pada September 2010 total devisanya sebesar US$ 1,11 Triliun.
3.      Rusia, pada Oktober 2009 total devisanya sebesar US$ 495,6 Miliar
4.      Saudi Arabia, pada Desember 2009 total devisanya sebesar US$ 410,3 Miliar.
5.      Taiwan, pada Oktober 2009 total devisanya sebesar US$ 383,84 Miliar.
6.      India, pada November 2010 total devisanya sebesar US$ 300,21 Miliar.
7.      Korea Selatan, pada Oktober 2010 total devisanya sebesar US$ 293,35 Miliar.
8.      Brazil, pada Oktober 2009 total devisanya sebesar US$ 271,472 Miliar.
9.      Hongkong, pada Oktober 2009 total devisanya sebesar US$ 266,1 Miliar.
10.  Swiss, pada Agustus 2010 total devisanya sebesar US$ 249,5 Miliar.


DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar